Jumat, 01 Juli 2011

Hidup untuk Kemuliaan Allah (Yesaya 43 : 1 – 7 ; Roma 11 : 36 – 12 : 8)

Hidup untuk Kemuliaan Allah
 (Yesaya 43 : 1 – 7 ; Roma 11 : 36 – 12 : 8)

Rick Warren dalam bukunya “The Purpose Driven Life,” menjelaskan bahwa tujuan hidup orang Kristen jauh lebih besar dari pada prestasi pribadi, karir, ambisi, ketenangan pikiran, bahkan lebih besar dari sekadar tujuan keluarga.

Lalu, apakah tujuan hidup manusia? Pertanyaan itu sangat penting. Katekismus Westminster diawali dengan pertanyaan yang sama: “Apakah tujuan utama manusia?” (What is the chief end of man?).

Jawabannya adalah: “Tujuan utama manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya.” (Man's chief end is to glorify God, and to enjoy him for ever). Fokus dari jawaban tersebut adalah memuliakan Allah.   

Manusia hidup untuk kemuliaan Allah. Sehubungan dengan hal itu, marilah kita merenungkan tiga pertanyaan: Apakah kemuliaan Allah? Mengapa harus memuliakan Allah? Bagaimana memuliakan Allah?

Apakah kemuliaan Allah? Kemuliaan Allah itu mencakup dua segi. Pertama, kemuliaan intrinsik, yaitu kemuliaan yang telah dimiliki Allah pada diri-Nya sendiri (Rm 11:36). Hal ini dapat diibaratkan dengan terang yang dimiliki matahari. Baik diterima atau dihindari orang, diakui atau diabaikan orang, terang itu telah ada pada matahari. Terang matahari itu terus-menerus bersinar. Demikian pula kemuliaan Allah telah ada pada diri-Nya sejak kekekalan hingga selama-lamanya. Tanpa dipengaruhi oleh respon mahluk terhadap diri-Nya, kemuliaan Allah itu terus-menerus memancar. Kedua, kemuliaan ekstrinsik, yaitu kemuliaan yang diberikan mahkluk kepada Allah. Setiap manusia hendaknya menyadari kemuliaan Allah, dan memuliakan-Nya. Alkitab mengatakan: ”Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya” (1 Taw. 16:29a), dan “bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Rm. 11:36b).

Mengapa harus memuliakan Allah? Pertama, karena keberadaan Allah yang mulia (Rm:11:36). Dia adalah Allah yang mulia dan sudah selayaknya dimuliakan. Kedua, karena segala perbuatan-Nya: Dia yang menciptakan keberadaan kita (Yes. 43:1a); Dia telah menebus dan menyelamatkan kita (Yes. 43:1b-3); dan Dia mengasihi, memelihara dan memberkati kita (Yes. 43:4-6). Ketiga, karena kita diciptakan untuk kemuliaan-Nya. Semua orang yang disebut dengan nama-Nya, diciptakan untuk kemuliaan-Nya (Yes. 43:7).

Bagaimana memuliakan Allah? Kita memuliakan Allah dengan meninggikan (appreciation), menyembah (adoration), mengasihi (affection) dan mengabdi (dedication). 

Roma 11:36-12:8 mengajarkan empat tahap dalam memuliakan Allah. Pertama, menyadari keberadaan-Nya yang mulia sehingga senantiasa meninggikan Dia (Rm. 11:36). Hendaklah kita menyadari bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan bagi Dia, sehingga kita dapat senantiasa memuliakanlah dan meninggikan Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. 
Kedua, mempersembahkan diri untuk kemuliaan Allah (Rm. 12:1). Mempersembahkan diri dilakukan ”demi kemurahan Allah”. Ingatlah bahwa kita sudah lebih dahulu menerima anugerah dari Allah. Jadi kita mempersembahkan diri bukanlah untuk mendapat sesuatu dari Allah, tetapi justru karena kita sudah memperoleh karunia-Nya. Buatlah keputusan untuk mempersembahkan dirimu. Persembahkan dirimu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Itu adalah ibadah kita yang sejati.

Ketiga, mengasihi Allah dan memperbaharui akal budi untuk kemuliaan Allah      (Rm. 12:2). Orang yang mengasihi dunia tidak memiliki kasih akan Allah (1 Yoh. 2:15). Oleh karena itu janganlah mengasihi dunia dan menjadi serupa dengan dunia. Kasihilah Allah dan berubahlah oleh pembaharuan budi, sehingga kita dapat membedakan manakah kehendak Allah, yaitu yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Keempat, mengabdikan diri sesuai dengan talenta untuk kemuliaan Allah          (Rm. 12:3-8). Janganlah kita memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kita pikirkan. Tuhan mengaruniakan talenta yang berbeda-beda kepada setiap orang Kristen. Kita harus memakai talenta itu untuk melayani dan memuliakan Allah.
Hiduplah untuk kemuliaan Allah. Kita diciptakan untuk kemuliaan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Myspace Graphics
Myspace Graphics and Myspace Layouts

glitter-graphics.com