Dilihat dari jenisnya, E-Commerce kerap dibagi menjadi dua kategori,  yaitu B-to-B dan B-to-C. Prinsip pembagian ini dilandasi pada jenis  institusi atau komunitas yang melakukan interaksi perdagangan dua arah.  Jika dilihat dari perspektif lain, yaitu berdasarkan jenis aplikasi yang  dipergunakan, E-Commerce dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) tipe:  I-Market, Customer Care, Vendors Management, dan Extended Supply Chain  (Fingar, 2000).
Sumber: Peter Fingar et al, 2000
I-Market
 Internet Market (I-Market) didefinisikan sebagai suatu tempat atau arena  di dunia maya dimana calon pembeli dan penjual saling bertemu untuk  melakukan transaksi secara elektronis melalui medium internet. Dari  definisi tersebut terlihat bahwa tipe bisnis yang terjadi adalah B-to-C  karena sebagai penjual produk atau jasa, perusahaan berusaha  menghubungkan dirinya dengan I-Market yang notabene merupakan komunitas  para pengguna internet yang ada di seluruh dunia. Prinsip yang dipegang  dalam tipe ini adalah perusahaan menyediakan berbagai informasi lengkap  mengenai seluruh produk atau jasa yang ditawarkan melalui internet,  dengan harapan bahwa ada calon pelanggan yang pada akhirnya melakukan  pemesanan atau pembelian terhadap produk atau jasa tersebut (order).
Customer Care
 Tipe aplikasi E-Commerce kedua adalah suatu usaha dari perusahaan untuk  menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah  dimilikinya. Jika pada waktu terdahulu perusahaan biasanya menyediakan  nomor telepon bebas pulsa (toll free) sebagai sarana yang dapat  dipergunakan pelanggan untuk bertanya, berdiskusi, atau menyampaikan  keluhan sehubungan dengan produk atau jasa yang telah atau akan  dibelinya. Nomor telepon ini pada dasarnya dihubungkan dengan pusat  informasi perusahaan atau call center. Dengan berkembangnya internet,  maka dengan mudah konsumen dapat berhubungan dengan customer service  perusahaan selama 24 jam melalui situs terkait. Tengoklah beberapa  pelayanan yang biasa ditawarkan melalui situs seperti: FAQ (Frequently  Asked Questions), real time chatting, customer info changes, dan lain  sebagainya. Prinsip utama yang diharapkan oleh perusahaan dengan  mengimplementasikan E-Commerce jenis ini adalah untuk memberikan  pelayanan (supports and services) yang prima sehingga mempertinggi atau  meningkatkan loyalitas konsumen. Seperti halnya dengan I-Market,  sebagian besar aplikasi yang dipergunakan bersifat B-to-C.
Vendors Management
 Hakekat dari sebuah bisnis adalah melakukan transformasi “bahan mentah”  menjadi sebuah produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan  kata lain, mayoritas perusahaan pastilah memiliki pemasok (supplier)  “bahan mentah” tersebut. Disamping itu, berbagai aktivitas penunjang  seperti proses administrasi, pengelolaan SDM, dan lain sebagainya kerap  membutuhkan beragam barang yang harus dibeli dari perusahaan lain.  Proses pembelian yang berlangsung secara kontinyu dan berulang secara  periodik tersebut pada dasarnya memiliki kontribusi yang cukup besar  terhadap pengeluaran total perusahaan (cost center). Penerapan aplikasi  E-Commerce untuk menghubungkan perusahaan dengan para vendor pemasok  berbagai kebutuhan bisnis sehari-hari dapat menekan biaya total yang  dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang. Dengan  dimanfaatkannya aplikasi E-Commerce jenis ini, perusahaan dapat  melakukan eliminasi berbagai proses yang tidak perlu, mengintegrasi  beberapa proses yang dapat sekaligus dilakukan, menyederhanakan proses  yang berbelit-belit, dan mengotomatisasikan proses-proses manual yang  memakan waktu dan biaya. Sehingga prinsip yang dijalankan dalam  implementasi aplikasi E-Commerce ini adalah perusahaan melakukan proses  pemesanan, pengadaan, dan pembeliaan bahan-bahan yang dibutuhkan dari  berbagai pemasok dan vendor melalui internet, dan para rekanan ini akan  mengirimkannya kepada perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Tipe B-to-B  merupakan platform transaksi yang diterapkan dalam tipe E-Commerce ini.
 Extended Supply Chain
 Supply Chain adalah urutan proses atau aktivitas yang dijalankan  perusahaan mulai dari “bahan mentah” (raw materials) dibeli sampai  dengan produk jadi ditawarkan kepada calon konsumen. Proses generik yang  biasa dilakukan dalam supply chain adalah: pengadaan bahan mentah,  penyimpanan bahan mentah, produksi atau operasi bahan mentah menjadi  bahan baku/jadi, penyimpanan bahan baku/jadi, distribusi, pemasaran dan  penjualan, serta pelayanan purna jual. Tidak seperti pada perusahaan  konvensional dimana proses dari hulu ke hilir ini dilakukan secara penuh  dan menyeluruh oleh perusahaan, untuk dapat berkompetisi di era  globalisasi seperti saat ini, perusahaan harus menjalin kerja sama  dengan rekanan bisnis yang lain (collaboration to compete). Kunci dari  kerja sama ini adalah untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang  lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dari yang ditawarkan para  kompetitor. Tentu saja untuk dapat menciptakan produk atau jasa yang  demikian, proses penciptaan produk atau jasa di internal perusahaan  harus dilakukan pula secara murah, baik, dan cepat. Di sinilah prinsip  penggunaan E-Commerce dipergunakan, yaitu untuk melakukan optimisasi  supply chain perusahaan dengan cara menjalin hubungan dengan seluruh  rekanan atau pihak-pihak lain yang terlibat langsung dalam proses  penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis semacam internet.  Jelas terlihat bahwa seperti halnya tipe E-Commerce Vendor Management,  prinsip B-to-B merupakan platform yang diterapkan dalam pengembangan  E-Commerce terkait.
 
 


Tidak ada komentar:
Posting Komentar